Ok lah, kita mulai saja artikelnya, klik dulu di read more-nya ya...
Daftar pustaka dalam sebuah karya tulis mempunya fungsi yang sangat penting. Daftar pustaka sebuah karya, selain sebagai daftar dari rujukan yang anda baca dalam karya tulis tersebut, daftar pustaka juga memiliki peran dalam menentukan tingkat kualitas karya tulis.
Misal saja, contoh daftar pustaka [1] berikut:
- Sudjana. 1992. Metode Statistika. Bandung : Tarsito.
- Sugiarto dan Isti. 1999. Implementasi dan Pengembangan Model Pembelajaran Matematika SD Bercirikan Pendayagunaan Alat Peraga di Kabupaten Semarang. (Penelitian Dosen Muda Tahap II). Semarang : IKIP Semarang.
- Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.dan daftar pustaka berikut:
- Artigue, Michele. 2001. What can we learn from educational research at the university level? dalam The Teaching And Learning at University Level. Boston: Kluwer Academic publisher. Vol VII. Page 208-219.
- Besana, G.M.; Fries, Michael; dan Kilibarda, Vesna. 2001. Problem-based Learning in Geometry Courses: the Impact on Pre-service Teachers. PBL Insight, 3(3):1 hlm 3-11.
- Darhim. 1994. Work Shop Matematika. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
- Darsono, M.. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
KODE ETIK DAN TATA CARA PENULISAN PUSTAKA
Setelah proses menulis, ternyata para penulis muda kita masih saja menemui kesulitan dalam penulisan pustaka. Pada bagian ini saya mencoba menuliskan beberapa tata cara penulisan daftar pustaka menurut aturan di Universitas Negeri Semarang. Aturan di Unnes masih mengacu kepada tata cara penulisan pustaka di jurnal internasional. Penulisan daftar pustaka juga harus mengikuti kode etik dan tata cara penulisan sebagai berikut:
- jika kita membaca teori langsung sumber penulis, maka rujukan yang dipakai adalah rujukan langsung.
- jika kita membaca teori tidak secara langsung dari penulis (kutipan dari penulis), maka yang dipakai adalah orang terakhir yang telah mengutip teori dari penulis.
- setiap rujukan harus ada pustakanya, dalam arti setiap kita merujuk suatu tulisan, maka pustaka dari yang kita baca harus dicantumkan dalam daftar pustaka, demikian pula sebaliknya. Pustaka yang ada dalam daftar pustaka harus terdapat rujukannya dalam badan tulisan.
- kutipan harus mencantumkan halaman dari buku atau jurnal yang dibaca, agar editor dapat langsung yakin bahwa rujukan tersebut benar-benar dibaca oleh penulis.
- sedapat mungkin carilah pustaka yang mencantumkan nama penulis, hindari pustaka dengan anonim sebagai penulis.
KUTIPAN LANGSUNG
Di badan tulisan kita temukan kalimat:
Menurut Steen (2001:307), belajar matematika pada hakikatnya... |
Maka di daftar pustaka harus ada referensi sebagai berikut:
Steen, Lynn Arthur. 2001. Judul artikel dalam Judul jurnal. Kota Penerbit/Universitas penerbit Jurnal: Penerbit. Vol VII. Page 303-312 |
KUTIPAN TAK LANGSUNG
Di badan tulisan kita temukan kalimat:
Winkel (dalam Darsono, 2000:4) menyatakan bahwa belajar adalah aktivitas mental... |
Maka di daftar pustaka harus ada referensi sebagai berikut:
Darsono, M. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. |